Kadang ketika seseorang berniat menjatuhkan orang lain, dirinyalah yang terjatuh. Ketika Anies Baswedan dalam pidatonya bermaksud menyindir Ganjar Pranowo, tanpa disadarinya telah menunjukkan kemunafikkannya.
Pakar hubungan Liam Barnett mengungkapkan, orang yang sedang berbohong akan sangat fokus pada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Di sisi lain, fokus mereka dalam mengontrol gerak-gerik tubuh mereka akan berkurang. Oleh karena itu, gerak-gerik tubuh dapat memberikan petunjuk signifikan untuk mengenali seseorang yang sedang berbohong.
Saat seseorang berbohong dan takut kebohongannya ketahuan, jantungnya berdetak lebih cepat dan aliran darahnya melaju cepat ke hidung dan telinga, menyebabkan sensai gatal dan geli. Hal itulah yang menyebabkan dia tanpa sadar terus menggosok hidung atau telinganya sebagaimana dapat dilihat dalam video di bawah ini :
Perhatikanlah video di bawah ini, saat Anies berkata: "Seringkali saya hanya datang sendirian dan masuk satu tempat, masuk ke sebuah warung, tahu-tahu yang punya warung ngelihatin saya....."
Saat Anies Baswedan berkata demikian, lalu Anies Baswedan menggaruk-garuk atau menggosok-gosok telinga. Hal ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan tengah berbohong atau melakukan kebohongan saat berkata demikian.
Selain memegang telinga, kita juga dapat mengetahui apakah seseorang itu tengah berbohong atau tidak dari gerakan bibirnya sebagaimana yang dijelaskan dalam video di bawah ini :
Secara gesture atau bahasa tubuh, kebohongan Anies Baswedan juga dapat terlihat saat berkata demikian ketika Anies Baswedan menutup atau mengatupkan mulut bahkan ada juga yang disertai gerakan membasahi bibirnya sebagaimana tampak pada video di bawah ini :
Dan dari pengamatan saya dari sekian banyak pidato Anies atau saat Anies sedang diwawancara, Anies Baswedan menutup atau mengatupkan mulut yang juga sering disertai gerakan membasahi bibirnya.
Kita juga dapat menilai pernyataan Anies Baswedan tersebut sebagai bohong atau tidak dengan mengacu pada rekam jejaknya. Pada video-video di bawah ini, kita dapat menyaksikan kebohongan kata-kata Anies di atas yang menyatakan bahwa "Seringkali saya hanya datang sendirian dan masuk satu tempat". Ternyata Anies Baswedan sering masuk ke suatu tempat dengan membawa tim dokumentasi untuk mengambil foto dan video demi membangun pencitraan.
Seringkali Anies Baswedan mengatakan dalam pidato-pidatonya tentang adu gagasan. Namun alih-alih mensosialisasikan gagasan-gagasannya, Anies Baswedan lebih sering melakukan tindakan ad hominem, tindakan 'menyerang' personal atau pihak lain. Dan lagi-lagi, ini menunjukkan inkonsistensi dirinya.
Ad hominem adalah jurus andalan para pecundang ketika tidak mampu berargumen, menyerang karakter lawan hingga memancing emosi. Ad hominem merupakan sesat pikir yang menghalalkan segala cara dalam perdebatan, si bodoh yang merasa dirinya pintar.
Ketua Umum GEGAP (Gerilyawan Ganjar Pranowo)
No comments:
Post a Comment