MENYOAL TEGAK LURUS KEPADA JOKOWI, BIOLOGIS ATAU IDEOLOGIS ?

MENYOAL TEGAK LURUS KEPADA JOKOWI ? BIOLOGIS ATAU IDEOLOGIS ?

Banyak pendukung Jokowi menunggu keputusan siapa yang akan didukungnya dari pernyataan Pak Jokowi tentang siapa yang akan didukungnya.

Dan ketika Gibran Rakabuming, putra sulung Pak Jokowi, menjadi cawapres dari Prabowo Subianto, beberapa orang yang tadinya mendukung Ganjar Pranowo menjadi mendukung Prabowo Subianto. Mereka beralih dukungan dengan atas nama ingin tegak lurus kepada Jokowi. Meskipun Pak Jokowi belum menyatakan apa-apa terkait dukungannya, mereka ini langsung berasumsi bahwa Pak Jokowi pasti mendukung Prabowo Subianto hanya karena Gibran yang menjadi cawapresnya.

Pertanyaan saya sederhana saja, ketika Anda mengatakan tegak lurus  kepada Jokowi, maka itu lebih karena pertimbangan faktor biologis atau faktor ideologisnya ?

Saya ingat sekali dulu ketika kita mendukung Jokowi, itu lebih karena Jokowi berasal dari rakyat, sederhana, berpihak pada rakyat, dan sering blusukan atau mengunjungi rakyat. 

Ketika Gibran Rangkabuming menjadi anak Presiden, ini artinya Gibran bukan lagi berasal dari rakyat melainkan dari elit. Dan kehidupan yang dijalani Gibran setelah menjadi anak Presiden bukan lagi kehidupan yang sederhana dan merakyat seperti rakyat kebanyakan. Yang pasti, kehidupan yang dijalani Gibran sangat berbeda dengan kehidupan yang dijalani oleh Jokowi sebelum menjadi Presiden. Banyak privilige (hak atau perlakuan istimewa) yang didapatkan oleh Gibran selaku anak Presiden, terlepas mau diakui atau tidak diakui, baik langsung maupun tidak langsung.

Gibran memang anak biologis dari Jokowi, tapi apakah ia anak ideologis dari Jokowi ? Apakah ia mewarisi ideologi dan karakter yang dimiliki oleh bapaknya yaitu Jokowi ?

Dari uraian saya di atas, saya menyimpulkan bahwa daat dikatakan Gibran tidaklah mewarisi ideologi dan karakter bapaknya.

Dalam hal ini, Ganjar Pranowo lebih memiliki kemiripan dengan Pak Jokowi dari sisi ideologi dan karakter serta latar belakang kehidupannya.

Pertama, Ganjar Pranowo berasal dari keluarga sederhana seperti rakyat kebanyakan seperti halnya Jokowi, yaitu ayahnya Ganjar Pranowo hanyalah seorang polisi berpangkat rendah. Sementara Gibran, dia adalah anaknya Presiden.

Kedua, seperti halnya Jokowi, Ganjar Pranowo adalah kader partai, yang memulai karir politiknya dari bawah dan naik secara bertahap. Jika Jokowi memulainya dari menjadi walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta dan baru kemudian menjadi Presiden RI; maka Ganjar Pranowo memulai dari menjadi anggota dewan atau wakil rakyat selama 2 periode, kemudian menjadi Gubernur Jawa Tengah selama 2 periode. Sementara Gibran, dia hanya baru 2 tahun menjadi sebagai walikota Solo / Surakarta. Belum selesai masa tugasnya, ia langsung ingin melompat menjadi wakil Presiden.

Saya termasuk orang yang percaya dengan proses. Dari sisi proses, Gibran tidak mengikuti proses, dan karenanya belum bisa dikatakan telah teruji untuk menjadi pemimpin negeri ini.

Ketiga, Jokowi adalah kader PDIP yang telah mengikuti proses pengkaderan mulai dari nol hingga akhir. Ganjar Pranowo pun telah menjalani proses kaderisasi PDIP mulai dari nol hingga akhir. Sementara Gibran, tidaklah mengikuti proses kaderisasi PDIP mulai dari nol hingga akhir.

Keempat, kita mendukung Jokowi karena aksinya yang senantiasa blusukan ke rakyat. Dan Ganjar Pranowo lebih sering melakukan blusukan seperti halnya Jokowi dibandingkan Gibran.

Jadi, dari semua paparan di atas, Gibran memang anak biologis Jokowi tapi Gibran kurang memiliki karakter dan ideologi serta rekam jejak seperti bapaknya. Sementara dalam hal ini, Ganjar Pranowo lebih memiliki kesamaan ideologi, karakter dan rekam jejaknya. Bahkan dalam pengamatan saya, Ganjar Pranowo memiliki rekam jejak yang jauh lebih baik dibandingkan Jokowi sebelum menjadi Presiden.

Dan terakhir sebagai penutup, jika Anda mendukung Prabowo Subianto hanya karena Gibran Rangkabuming menjadi cawapresnya dan kemudian mengatakan ingin tegak lurus pada Jokowi, maka selain camkan tentang paparan saya di atas, saya hanya ingin mengatakan bahwa Gibran hanyalah menjadi cawapres yang jika menang artinya menjadi wakil presiden. Sementara apakah posisi wakil presiden adalah posisi yang sangat strategis dalam menentukan nasib bangsa ini ?

Dalam hal ini, saya tetap melihatnya pada head to head antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dan saya tetap akan mendukung Ganjar Pranowo.

Dan jika Anda berkata demi tegak lurus Jokowi maka akan mendukung Prabowo Subianto karena menjadi Gibran sebagai cawapresnya, maka saya akan mengatakan saya tegak lurus Jokowi karena saya lebih melihat Ganjar Pranowo lebih memiliki kesamaan ideologi, karakter, dan latar belakang seperti Jokowi.

Selain itu, saya sebagai grafolog juga telah membuktikan bahwasannya karakter Ganjar Pranowo jauh lebih dibandingkan Prabowo Subianto. Apalagi jika dilihat dari rekam jejak dan prestasinya maka Ganjar Pranowo memiliki segudang prestasi yang lebih baik dan tidak dimiliki oleh Prabowo Subianto.


Salam Pancasila dan NKRI,


Max Hendrian Sahuleka
Ketua Umum GEGAP (Gerilyawan Ganar Pranowo)

No comments:

Post a Comment

  • SHARE