"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di seluruh dunia, nilainya tetap dan tidak pernah fluktuatif. Gunakan dalam setiap transaksi kehidupan agar Anda mendapat point reward berupa kepercayaan."
[ Harry Slyman ]
Pernyataan atau perkataan Harry Slyman di atas nampaknya terbukti benar bahwasannya kejujuran tidak pernah berfluktuatif dan berlaku di seluruh dunia. Hasil survey CSIS yang dapat Anda lihat pada gambar di atas membenarkan hasil survey James Kouzes dan Barry Posner sebagaimana yang tampak pada gambar di bawah ini.
Dan menariknya, mengenai kecerdasan yang seringkali kita anggap penting ketika kita berada di bangku sekolah dan kuliah, ternyata bukan hanya tidak menempati urutan pertama melainkan hampir menempati urutan hampir terakhir (urutan ke-8) pada hasil survey CSIS dan menempati urutan kelima dalam hasil survey James Kouzes dan Barry Posner.
Mohammad Hatta atau yang akrab disapat dengan Bung Hatta berkata: "Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
Lebih lanjut tentang kejujuran, Thomas Jefferson mengatakan: "Kejujuran adalah bagian pertama dari buku kebijaksanaan.", dan Benjamin Franklin mengatakan: "Kejujuran adalah kebijakan terbaik."
Oleh karena itu, dari 2 hasil survey di atas, nampaknya dalam pilpres 2024 nanti, kita harus mampu mencari pemimpin yang memiliki karakter jujur dan menjunjung tinggi kejujuran sebagai pertimbangan utamanya.
Lalu siapakah kira-kira dari capres yang ada nantinya yang memiliki tingkat karakter jujur paling baik atau paling tinggi ?
Demi dapat menilainya secara obyektif, kita harus memiliki dasar penilaian yang obyektif.
Karena Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan sama-sama pernah menjadi gubernur, maka kita dapat melihat dan menilai tingkat kejujuran mereka dari APBD mereka, seberapa detail dan transparannya APBD yang mereka susun sebagaimana yang telah saya paparkan dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul MENCARI ALAT UNTUK MENILAI PARA CAPRES YANG ADA SECARA OBYEKTIF [ BAGIAN 1 ].
Selain itu, kita dapat menilai tingkat kejujuran mereka dari alat-alat yang ada untuk melihat dan menilai karakter jujur pada diri seseorang dari alat-alat untuk membaca dan menilai karakter seseorang, seperti grafologi, mikroekspresi, bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul MENILAI TINGKAT KEJUJURAN PARA CAPRES [ BAGIAN 1 ], saya telah membahas salah satu aspek grafologi untuk mengetahui apakah seseorang memiliki karakter jujur atau tidak.
Insya Allah, saya menulis tentang aspek-aspek lain dalam grafologi untuk mengetahui apakah seseorang memiliki karakter jujur atau tidak. Selain itu, saya juga akan menulis tentang mengetahui apakah seseorang jujur atau tidak melalui mikroekspresi dan bahasa tubuh yang sesungguhnya Anda juga dapat cari dan temukan dengan mencarinya di Google atau YouTube tentang hal ini.
Secara moral dan agama, kita haruslah mendukung capres yang memiliki tingkat kejujuran yang paling tinggi karena jujur merupakan karakter yang paling utama sebagaimana yang ditunjukkan dalam hasil survey CSIS dan hasil survey James Kouzes dan Barry Posner.
Dan secara moral dan agama, kita harus melakukan penilaian ini secara adil karena adil itu dekat dengan taqwa sebagaimana firman Allah SWT yang dapat dilihat dalam Al-Quran, Surat Al-Maidah ayat 8. Dan penilaian yang adil ini haruslah bersifat obyektif dan rasional.
K.H. Abdurrahman Wahid yang akrab disapa dengan Gus Dur berkata: "Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur."
Jadi, bukalah hatimu dan nilailah tingkat kejujuran mereka dengan jujur, kemudian berbesar jiwa-lah dengan hasil penilaian dengan alat-alat penilaian yang obyektif !
Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,
Max Hendrian Sahuleka
Ketua Umum GEGAP (Gerilyawan Ganjar Pranowo)
No comments:
Post a Comment