MAKSUD HATI GIBRAN INGIN TERILHAT HEBAT DAN MENJATUHKAN MAHFUD MD, YANG ADA MALAHAN MENUNJUKKAN SIKAPNYA YANG MENGABAIKAN ATURAN DAN ETIKA SERTA MENUNJUKKAN KEBODOHANNYA

MAKSUD HATI GIBRAN INGIN TERILHAT HEBAT DAN MENJATUHKAN MAHFUD MD, YANG ADA MALAHAN MENUNJUKKAN SIKAPNYA YANG MENGABAIKAN ATURAN DAN ETIKA SERTA MENUNJUKKAN KEBODOHANNYA

Dalam debat capres/cawapres, kita bukan hanya akan dapat melihat gagasan-gagasan dan program-program dari masing-masing capres/cawapres atau pasangan calon (paslon), melainkan juga dapat melihat sikap, adab, kepribadian dan karakter dari masing-masing paslon tersebut.

Dalam tullisan saya kali ini, saya ingin membahas tentang pertanyaan, jawaban dan sikap Gibran dalam debat cawapres Minggu malam, 21 Januari 2024 saat sesi tanya jawab cawapres ketika Gibran mengajukan pertanyaan kepada Mahfud MD sebagaimana yang dapat Anda simak pada video di bawah ini.

Gibran bertanya kepada Mahfud MD, "bagaimana cara mengatasi greenflation ?"

Ada beberapa catatan saya terhadap Gibran pada sesi ini, sesi tanya jawab Gibran terhadap Mahfud MD.

PERTAMA, Gibran mengabaikan aturan debat sebagaimana yang telah disampaikan oleh moderator sebelumnya yang dapat dilihat pada video di bawah ini.

Jadi, ketika Gibran melontarkan pertanyaan kepada Mahfud MD tentang greenflation tanpa menjelaskan tentang greenflation itu sendiri, ini artinya Gibran telah melanggar ketentuan debat sebagaimana yang disampaikan oleh moderator sebelum memasuki sesi ini yaitu jika menggunakan singkatan dan atau terminologi / istilah untuk menyampaikan penjelasannya agar pertanyaannya menjadi jelas dan dimengerti oleh lawan debatnya. Greenflation itu sendiri sebenarnya adalah singkatan atau lebih tepatnya gabungan 2 kata yaitu green dan inflation.

Jadi, ini artinya Gibran benar-benar sengaja melanggar aturan atau ketentuan debat yang telah disampaikan.

KEDUA, Gibran mengabaikan etika dan adab. Ketika Gibran mengatakan "Ini tadi tidak saya jelaskan karena beliau (Mahfud MD) adalah seorang profesor.", ini menunjukkan bahwa ia sengaja tidak menjelaskan untuk menjatuhkan Mahfud MD. Jadi, ketika dia mengajukan pertanyaan di mana ada terminologi atau istilah yang tidak dijelaskan memang tujuan untuk menyerang secara personal, untuk menjatuhkan lawan debatnya.

KETIGA, Gibran tidak dapat membedakan antara terjemahan dengan mendefinislikan apalagi menjelaskan. Ketika Gibran lebih lanjut diminta untuk menjelaskan tentang greenflation dalam pertanyaannya, Gibran hanya menerjemahkan kata greenflation, bukannya mendefinisikan, apalagi menjelaskan, ketika menjawabnya "Greenflation adalah inflasi hijau. Sesimple itu."

KEEMPAT, Gibran menunjukkan sikapnya yang kurang etis dan kurang beradab sebagaimana yang dapat Anda lihat pada video di bawah ini.

Menurut Effendi Gazali, Gibran lebih banyak gimik dan bahkan gimiknya ini belum pernah dilihatnya dalam debat capres di seluruh dunia.

KELIMA, Gibran nampak juga kurang menguasai apa yang ditanyakan kepada Mahfud MD tentang greenflation. Kekurangmenguasaan Gibran akan apa yang ditanyakan yaitu tentang greenflation juga tampak dari paparannya lebih lanjut sebagaimana yang dapat dilihat pada video di bawah ini.

Inilah paparan Gibran lebih lanjut ketika mengomentari jawaban Mahfud MD tentang Greenflation : "Prof. Mahfud, yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu, ya kita kasih contoh yang simple aja, demo rompi kuning di Perancis, bahaya sekali, sudah memakan korban.Ya ini harus kita antisipasi, jangan sampai terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju. Negara maju saja masih ada tantangan-tantangannya. Intinya, transisi menuju energi hijau itu harus super hati-hati. Jangan sampai malah membebankan, R & D yang mahal, proses transisi yang mahal ini pada masyarakat, pada rakyat kecil. Itu maksud saya inflasi hijau, Prof. Mahfud."

Untuk dapat menilai lebih lanjut jawaban Gibran ini dengan mengacu pada pertanyaan yang dilontarkannya kepada Mahfud MD tentang greenflation, maka kita harus tahu dulu tentang apa itu greenflation secara baik.

Pertama, mengacu pada definisi greenflation itu sendiri. Berdasarkan Blog Kamus Cambridge, greenflation diartikan sebagai "kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau". Mengutip Ekonom Iklim dari Columbia Business School Gernot Warner yang menukil pernyataan Direktur Executive European Central Bank, Isabel Schnabel, pada The New York Times, greenflation merujuk pada kenaikan harga dan krisis tenaga kerja yang terjadi seiring dengan transisi ramah lingkungan. Kenaikan harga terjadi lantaran perusahaan mengeluarkan anggaran lebih untuk melakukan transisi energi mengingat biaya penggunaan energi hijau dianggap masih lebih mahal dibandingkan fosil.

Kedua, tentang demo rompi kuning di Perancis yang dipaparkan oleh Gibran untuk menjelaskan tentang greenflation.

Gerakan rompi kuning mulai mencuat di Prancis pada Oktober 2018 sebelum akhirnya pecah menjadi aksi unjuk rasa pada 17 November 2018. Sejak itu, banyak yang melanjutkan aksi blokade massa yang menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar menjelang musim libur. Peserta terus menggelar aksi protes setiap Sabtu hingga kini. Demonstrasi itu dipicu oleh sistem pajak yang memberatkan yang tidak sepadan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pajak bahan bakar tersebut merupakan strategi Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membiayai pengembangan energi bersih.

Nah, sekarang mari kita kembali kepada pertanyaan yang dilontarkan Gibran kepada  Mahfud MD, yaitu "Bagaimana cara mengatasi greenflation?"

Jadi, menurut saya, paparan Gibran lebih lanjut ini tidaklah menjelaskan tentang bagaimana cara mengatasi greenflation itu sendiri, bahkan tidak menjelaskan tentang greenflation  itu sendiri.

Jika demo rompi kuning di Perancis terjadi akibat pemerintah Perancis yang menaikkan pajak yang memberatkan untuk membiayai pengembangan energi bersih, lalu bagaimana dengan rencana peningkatan pajak untuk menutupi biaya mengadakan makan siang gratis sebagaimana yang dipaparkan oleh Gibran maupun Prabowo sendiri sebelumnya ?

Nah bagaimana menurut rekan-rekan sekalian ? Silahkan berikan komentarnya pada kolom komentar ya ! Terima kasih.


Salam Cerdas Bernalar dan Memilih,


Max Hendrian Sahuleka

  • SHARE